Rabu, 7 Oktober 2015

Indon

Berbual Rangga dengan setiap kali nya pasti akan membawa kepada kisah pertualangan kami ke sebuah tempat paling lengkap keunikan nya selama yang aku pernah jejaki. Negara di mana kampung kami berdiri, Indonesia.

Sejak dari keadaan masyarakat nya sampai lah ke isu politik nya sehingga kemudian terjadi lah perbandingan bagaimana keadaan masyarakat di situ lebih banyak matang nya dari negara yang kami anggap sebagai perantauan, Malaysia.

Aku memang di lahir kan di negara yang masih keliru akan tarikh kemerdekaan nya serta apa yang harus di patriotik kan nya malah aku akui ini lah tempat di mana banyak perantau seperti orang tua ku dan Rangga sendiri mencari rezeki di sini. Malaysia tanah tumpah darah ku.

Terus terang aku bangga menjadi warga negara Malaysia kerana di sini lah tempat di mana aku punya bahasa untuk bertutur namun aku lebih bangga di label berketurunan Indonesia meski mereka ini memanggil ku 'indon'.

Kerana di sana mereka tidak punya label apa-apa pada sesiapa pun yang tahu erti 'hormat'.

Ahad, 4 Oktober 2015

Basi

Menyusun kata menjadi kaya dalam bahasa yang terlahir terus dari hati,
Dikutip oleh mata,
Menjadi bisikan di fikiran,
Kuhambur kan sebelum mulut yang berbicara,
Menjadi lah seperti yang aku ingin kan,
Bukan yang orang mau kan,
Perkataan kata-kata bahasa di antara aksara,
Yang kemudian mereka kata ini puisi,
Padahal ini cuma soal yang basi.