Bunga-bunga harapan mekar,
Tumbuh indah di atas tanah subur,
Sebidang tanah subur yang diberkati,
Sujud syukur kepada Ilahi,
Karna-Nya lelah silam terbayar,
Dekad penuh kepahitan berakhir,
Nikmatnya kemanisan datang menyerap keringat,
Keringat perjuangan mengusahakan tanah-tanah tandus,
Hingga bunga-bunga mampu mekar hari ini,
Di atas tanah tandus,
Bunga-bungaan itu di tanam,
Namun, makhluk persis diriku itu gemar pula menabur duri,
Supaya ada yang terjatuh dan terluka,
Sedang ia sudah terperangkap dalam hati kesumatnya,
Hati yang menyimpan sebuah perasaan jahat,
Maka duri-duri mereka taburkan,
Supaya aku terluka,
Namun, setakat ini tubuh mental ku sudah lali dengan duri itu,
Kenyataannya,
Bunga itu sudah pun mekar,
Tumbuh subur menghias sanubari,
Tanah tandus hilang kejelekannya,
Maka lidah-lidah jahat itu perlu ingat,
Kata-kata pengkhianatan yang pernah dilontarkan,
Ternyata silap jangkaan mu,
Bunga ini mekar di atas tanah tandus.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan